Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto menilai, kasus dugaan pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadie J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo merupakan momentum bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan pembenahan internal dan memimpin reformasi di tubuh Polri.
“Mulai dari reformasi atas regulasi, reformasi struktural, hingga reformasi kultural,” kata Satyo saat menjadi narasumber diskusi terbuka bertajuk “Polri dalam Amanah Reformasi” di Kopi Politik, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022).
Satyo merinci selama dua dekade reformasi, Polri secara kelembagaan mendapat banyak sorotan dari publik, bukan hanya soal banyaknya kritik publik yang dilontarkan kepada Polri, tapi juga harapan agar institusi Polri berjalan on the track sesuai amanat konstitusi.
Setidaknya, dikatakan Satyo, terdapat tiga persoalan pokok yang menjadi hambatan Polri dalam mengoptimalkan peran dan fungsinya sehingga dapat mencapai tujuan reformasi di Polri.
Baca juga: Lemkapi Sebut Penetapan Tersangka Istri Ferdy Sambo Bukti Keseriusan Polri Tangani Kasus Brigadir J
Pertama, Satyo membeberkan, setelah berpisah dari ABRI, tantangan yang serius dihadapi oleh Polri adalah politisasi yang dilakukan oleh penguasa.
“Kedua, praktik penyimpangan kewenangan dalam bentuk penyalahgunaan kewenangan seperti pemerasan, korupsi, dan mengambil keuntungan pribadi dari peran dan fungsi yang dijalankan membuat citra Polri di mata publik tidak baik,” ujar dia.
Lalu ketiga, Satyo menambahkan, masalah- masalah pelanggaran hukum yang terus menerus secara intens dilakukan oleh oknum di tubuh Polri yang menyita perhatian publik dan kerap memunculnya perdebatan apakah Polri adalah institusi penyelesaian masalah publik atau justru menjadi masalah dan kegduhan publik.“Kita perlu mendorong dan mendukung Kapolri untuk memimpin reformasi Polri, membersihkan institusi dari anasir-anasir buruk perilaku sebagian petinggi Polri yang tidak sesuai dengan cita-cita reformasi Polri,” ujar Satyo.
Di sisi lain, dia berharap dukungan publik terhadap Kapolri tidak mengendur dalam upaya menyelesaikan kasus pembunuhan Brigadir J.