Roda Kehidupan pasti akan berputar yang di bawah tak selamanya akan tertindas Untuk itulah yang diatas Jangan pernah sombong dan merasa hebat
menjalani karir yang begitu hebat serta meraih Puncak kepopuleran di tahun keemasan nama-nama seperti Maria Kristin Hanna ramadini hingga Simon Santoso mungkin tak terbesit dibenak para mantan atlet badminton ini bahwa mereka akan hidup di hari tua mereka dengan kehilangan semua ketenarannya
Berikut ini simak 7 nasib mantan atlet badminton yang dulunya pernah mengharumkan nama Indonesia di pentas turnamen internasional
Maria Kristin
pemilik nama lengkap Maria Kristin Yulianti aktif sebagai pebulutangkis tunggal putri sejak tahun 2004 bisa dikatakan ditahun itu Maria adalah salah satu pebulutangkis tunggal putri terbaik sehingga wanita kelahiran Tuban ini menjadi harapan masyarakat Indonesia di ajang turnamen bergengsi
Salah satunya ialah saat ia berhasil meraih medali perunggu pada ajang Olimpiade Beijing tahun 2008 silam itu terjadi saat Maria Kristin menumbangkan wakil asal China Wulan dengan tiga set langsung itulah alasannya Mengapa Maria Kristin dijuluki sang ratu raber game karena tidak mudah bagi lawan untuk mengalahkan atlet cantik Indonesia namun pada tahun 2012 Ia memutuskan gantung raket setelah cedera parah membelenggu lututnya
di usia keemasannya Maria Kristin meninggalkan olahraga yang telah membesarkan namanya setelah pensiun Maria sempat menjadi pelatih PB Djarum usia 15 tahun namun kini Maria Kristin beralih profesi sepenuhnya menjadi seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anaknya
Simon Santoso
Jika tadi kita membahas atlet Putri andalan Indonesia sekarang kita beralih ke nama Simon Santoso ya dia merupakan andalan Indonesia di sektor tunggal putra sedang prestasi
pernah tampil di ajang thomas.cup beda BWF superseries hingga meraih medali emas Sea Games 2009 hingga juara Indonesia Open Grand Prix Gold tahun 2013 namun setelah itu di tahun yang sama 2013 menjadi titik terendah Seorang atlet kelahiran Tegal Jawa Tengah
puncaknya Siemens terpaksa mengundurkan diri pada Januari 2014 dari Pelatnas yang membuatnya berhenti membela Indonesia dari semua ajang turnamen bergengsi setelah pensiun tak ada lagi kabarnya Simon lebih tertutup mengurus istri dan anaknya simpan pun lebih memilih menjadi Seorang pebisnis daripada harus kembali ke olahraga yang besarkan namanya
Hanna Ramadini
Pemain Tunggal putri cantik kelahiran Tasikmalaya ini pun tak kalah menarik perhatian lewat kemampuan dan keuletannya di atas lapangan
iya pernah ditunjuk mewakili Indonesia di ajang SEA Games 2015 silam sekaligus ajang turnamen internasional pertamanya sebagai seorang atlet sebuah hal mengejutkan terjadi pada tahun 2015 saat Hanna ramadini memutuskan pensiun di usia 22 tahun wanita cantik itu memilih menikahi sang kekasih dan fokus menjadi ibu rumah tangga
Yuni Kartika
Yuni Kartika merupakan atlet badminton Indonesia era tahun 1990 Ia merupakan atlet hasil binaan PB Djarum dan masuk dalam Timnas Indonesia yang menjuarai turnamen uber.cup tahun 1994
namun pada tahun 1995 usianya yang masih sangat muda atlet kelahiran Semarang ini memutuskan gantung raket ia meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi hingga jenjang sarjana Ia juga mengikuti sekolah jurnalistik selama kuliah Ia juga bekerja di sebuah perusahaan periklanan sejalan dengan pendidikannya
Yuni kerap menjadi pembawa acara maupun komentator di berbagai stasiun televisi Untuk itulah jika kalian gemar Menonton siaran langsung badminton maka sosok Yuni Kartika tidak asing lagi karena ia sangat sering menjadi analisis pertandingan dengan komentarnya yang tajam kini di usianya yang ke 48 tahun ini didaulat menjadi pengurus PPP sebagai kepala bidang humas
Lili sudarwati
Pemain badminton cantik ini pernah menjadi tulang punggung Indonesia pada regu ganda putri Lilik sudarwati lahir di Gresik tahun 1970
prestasi mantan atlet ini pun bukan main-main pada tahun 1986 Lili secara resmi berkarir dalam olahraga bulutangkis Indonesia dan berhasil menyabet gelar juara dunia ganda putri bersama Susi Susanti dan juara dunia ganda campuran bersama Ricky subagja pada 1987 1988 di usia 19 tahun
Lilik memutuskan pensiun cepat lantaran tidak diikutsertakan untuk mewakili Indonesia di nomor tunggal putri olimpiade Barcelona saat bulutangkis di pertandingan pertama kalinya di Olimpiade namun ada juga yang mengatakan bahwa alasan Lilik sudarwati pensiun muda dikarenakan mengambil kuliah singkat di community college dan colorados di University Amerika Serikat
kini Lilik berprofesi sebagai seorang psikologi atlet dan menduduki posisi sebagai Kabid for dan science Koni pusat sebagai seorang psikolog bagi para atlet nasional
Elizabeth Latif
Mantan atlet badminton Indonesia di pertengahan 1988 ini juga menjadi bagian penting dalam kesuksesan cabang bulutangkis Indonesia Elizabeth Latif berhasil meraih medali emas di tunggal dan medali perak di ganda putri dalam Sea Games 1985 di Bangkok Thailand
Elizabeth kemudian memutuskan berhenti bermain pada usia 25 tahun dikarenakan Cedera yang berkepanjangan Elizabeth kemudian terjun dibidang periklanan bersama kakaknya di Jakarta dan juga belakangan memiliki bisnis pijat bersama mantan pemain Indonesia lainnya
Setelah kerusuhan di tahun 1998 Elizabeth dan keluarganya memutuskan untuk mendapatkan status permanent Residence atau penduduk tetap dipet ibu kota Australia Barat
Markis Kido
Salah satu andalan tunggal putra Indonesia di cabang olahraga badminton Markis Kido juga pernah menjadi tulang punggung di era tahun 2000-an
prestasi prestisius nya pernah meraih medali emas di Olimpiade 2008 Beijing untuk cabang bulutangkis ganda putra Kemudian pada tahun 2009 Markis Kido memutuskan hengkang dari Pelatnas pada usia tiga puluh tujuh tahun Ia meninggal dunia Akibat serangan jantung saat bermain bulutangkis di Tangerang