Terkait dengan peristiwa tenggelamnya Emmeril Kahn Mumtadz tersebut sahabat beriman ada banyak orang yang beranggapan
bahwa seseorang yang meninggal karena tenggelam akan digolongkan ke dalam golongan orang yang mati syahid dan menjadi jaminan surga di akhirat kelak
Benarkah demikian dan bagaimana Islam memandang hal tersebut
berpulang ke Rahmatullah karena tenggelam apakah termasuk Syahid
Meninggal karena tenggelam tergolong kedalam Syuhada
seringkali kita beranggapan bahwa seseorang yang mati syahid adalah mereka yang meninggal dalam peperangan karena menegakkan agama Allah ta’ala
padahal dalam salah satu hadis riwayat Muslim Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjelaskan
beberapa kriteria kematian yang bisa dianggap mati syahid hadits tersebut berbunyi sebagai berikut
siapa yang terbunuh di jalan Allah dia Syahid
Siapa yang mati tanpa dibunuh di jalan Allah dia Syahid
Siapa yang mati karena wabah penyakit tha’un dia Syahid
siapa yang mati karena sakit perut dia Syahid
Siapa yang mati karena tenggelam salah satu jenis kematian yang dianggap sebagai Syahid adalah mati karena tenggelam
hal ini seolah menunjukkan betapa murah hatinya Allah ta’ala yang memberikan gelar Syuhada
tidak hanya bagi mereka yang gugur dalam membela agamanya
meski begitu terdapat perbedaan perlakuan bagi jenazah yang gugur sebagai Syahid dalam peperangan dengan jenazah yang Syahid bukan karena berperan
Lalu apakah saja perbedaan yang dimaksud
perbedaan perlakuan antara jenazah Syahid dalam kitab umdatul qari Syarh shohih Bukhari disebutkan mereka yang meninggal karena tenggelam
akan mendapatkan gelar Syuhada di akhirat namun pada hakekatnya jenazah mereka tidaklah bergelar Syuhada
artinya Kita mereka yang Syahid bukan karena berperang tidak diperlakukan khusus layaknya seorang Syuhada yang gugur di medan perang
mereka akan tetap mendapat perlakuan layaknya jenazah pada umumnya yaitu dimandikan dikafani dishalatkan dan dikuburkan
namun di akhirat kelak kematian mereka tetaplah dianggap sebagai Syahid
lain halnya dengan para syuhada yang gugur di medan perang telah membela agama Allah ta’ala
mereka yang meninggal Dengan cara demikian tidak wajib untuk dimandikan ataupun dishalatkan sebagaimana yang pernah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melakukan
para sahabat yang gugur di dalam Perang Uhud selain karena tenggelam terdapat beberapa penyebab kematian yang bahwa status Sahid
Apa sajakah itu beberapa kematian yang dianggap syahid
ternyata sahabat beriman dalam hadits riwayat muslim yang telah dijelaskan sebelumnya
umat Islam yang meninggal karena wabah penyakit dan sakit perut damai dianggap sebagai Syahid
hal yang diperluas kembali dalam salah satu hadis riwayat Abu Dawud yang berbunyi sebagai berikut
selain yang terbunuh di jalan Allah mati syahid ada tujuh mati termasuk Sahid mati karena tenggelam termasuk Sahid mati karena sakit tulang rusuk termasuk Syahid mati karena sakit perut termasuk sakit mati karena terbakar termasuk Sahid mati karena tertimpa benda keras termasuk syahid
wanita yang mati karena melahirkan termasuk syahid
banyaknya kematian yang bisa dianggap sebagai Syahid seolah akan betapa luasnya rahmat Allah ta’ala kepada umat manusia
oleh sebab itulah sebagai umat beriman selayaknya kita semua beribadah kepadanya dengan sebaik-baiknya dan mencurahkan segenap hati penuh ketaatan
bukan menjadi alasan untuk lalai menjaga keselamatan meski ada berbagai jenis kematian yang dianggap sebagai Syahid
hal ini bukanlah menjadi pembenaran bagi kita semua untuk lalai dalam menjaga keselamatan diri
sebagai contoh status mati syahid karena wabah penyakit tidak boleh menjadi alasan memproteksi diri dari wabah tersebut
Begitu juga dengan kematian akibat tenggelam hal ini bukan berarti kita mengabaikan faktor keamanan dan keselamatan dalam berenang berlayar atau berkegiatan
apapun di wilayah perairan sebagaimanapun sahabat beriman Allah subhanahuwata’ala tetap memerintahkan ummatnya agar tidak menjerumuskan diri ke dalam hal-hal yang membawa celaka
hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Alquran surat al-baqarah ayat 195 diperolah sub wa ta’ala berfirman
Dan janganlah kamu jatuhkan diri sendiri ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri dan berbuat baiklah
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik
Inginku juga bagaimana sahabat beriman sudah pahamkah kalian semoga informasi tadi bermanfaat
Islam Mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas peristiwa tenggelamnya Emmeril Kahn Mumtadz putra dari Gubernur Jawa Barat
Bapak Ridwan Kamil lebih sungai Aaree Bern Swiss. semoga seluruh amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT , Aamiin Ya Robbal Alamiin