Sobat kontenPedia masih ingatkah dengan sosok komedian bernama Yadi Sembako?
Yadi Sembako memang salah satu nama komedian yang belakangan jarang terdengar di layar kaca.
Bukannya sedang menepi atau menenangkan diri, ternyata Yadi Sembako mengaku sedang sepi dengan tawaran pekerjaan.
Yadi Sembako lantas menceritakan pengalaman pahitnya hal ini bermula dari pandemi C-19.
Pembatasan yang diterapkan untuk mencegah penyebaran virus Corona berdampak besar ke pekerjaannya.
Mirisnya Yadi Sembako bahkan mengaku bangkrut.
Ia sampai jatuh sakit karena terus kepikiran mengenai ekonomi keluarganya saat ini. Belum lagi ada utang yang harus diselesaikan.
Saya sempat hilang selama satu jam lima belas menit napas masih ada cuma mata merem.
Yadi Sembako sempat tak sadarkan diri ketika kondisi kesehatannya menurun. Ia bermimpi bertemu ulama dan guru yang akhirnya meminta dirinya kembali.
Yadi Sembako sempat hilang kesadaran selama satu jam lima belas menit. Dalam kondisi itu, dia bermimpi berada di sebuah tempat di mana semua orang yang ada di situ memakai imamah.
Iya habis Lebaran saya mulai menggigil, dibawa ke UGD rumah sakit yang dekat rumah. Tapi gimana caranya supaya saya nggak dirawat, disuruh pulang aja.
Sampai di rumah sempat hilang satu jam 15 menitlah nggak sadar, tapi air mata keluar terus ungkap Yadi Sembako, usai mengisi acara Pagi Pagi Ambyar Trans TV Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan Selasa 31 Mei 2022
Jadi di dalam ketidaksadaran saya saya seperti sudah berjalan-jalanlah ketemu orang yang pakai imamah-imamah di suatu tempat yang nggak asing kayak Arab gitu sambungnya.
Yadi Sembako mengungkapkan bertemu ulama besar Guru Sekumpul yang sudah meninggal. Abah Guru Sekumpul atau bernama asli Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari adalah salah seorang ulama yang populer di Kalimantan Selatan.
Kata keluarga cuma keluar air mata aja ujar Yadi Sembako dikutip kontenPedia dari YouTube MOP Channel.
Sebenarnya sang komedian bukan tanpa usaha. Yadi Sembako pernah ingin menjajal bisnis bersama rekannya, tapi berujung merugi.
Pernah diajak teman untuk bikin perusahaan sebelum C-19 nggak tahunya bagaimana-bagaimana keluar tabungan tidak ada hasil.
Begitu saja hilang ujarnya.
Namun kondisi tersebut tidak membuatnya mangkir dari kewajibannya memberikan upah ke karyawan.
Beberapa aset pun dijual Yadi Sembako untuk menutupi itu.
Kendaraan saya habis karena bangkrut ketiga mobil juga ada yang jual, ada juga yang saya over kredit.
Karena bebannya banyak, anak juga udah ada yang kuliah terang Yadi Sembako.