Kalangan Artis Jadi Sasaran Empuk Bandar Narkoba

JAKARTA – Para bandar narkoba tampaknya tahu persis bahwa kalangan artis merupakan sasaran empuk untuk mengedarkan barang dagangannya. Selain itu, gemerlap dunia hiburan menjadi pintu masuk untuk menjerat para artis. 

Sifat ketergantungan narkoba yang begitu dahsyat membuat para pesohor tidak mudah begitu saja meninggalkan barang haram tersebut. Bayangkan saja, dalam sepekan terakhir ada tiga artis yang ditangkap polisi gara-gara narkoba. 

Paling baru, seorang gitaris berinisial R dari band ternama ditangkap oleh Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan, pada 19 Maret 2022. Musisi beken tersebut ditangkap polisi karena penyalahgunaan narkotika, jenis ganja. 

Selain R, polisi juga mencokok AR, satu tersangka lainnya. Dari tangan musisi tersebut, polisi menyita narkotika golongan 1 jenis ganja seberat 8 gram dan satu linting ganja bekas pakai. 

Sekitar 2 hari sebelum gitaris R tertangkap, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya juga menangkap disc jockey (DJ) berinisial CD. DJ cantik tersebut diamankan polisi karena mengonsumsi sabu-sabu. 

Menariknya, pada hari bersamaan, polisi juga menangkap musisi jazz MF di lokasi parkir Kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Tertangkapnya tiga artis ini memang bukan hal mengejutkan terutama di kalangan para pesohor dunia hiburan. 

Sebelumnya sudah ada banyak artis yang tertangkap polisi karena kasus penyalahgunaan narkoba. Awal 2022 misalnya, sudah ada nama Rizky Nazar, Ardhito Pramono, hingga komika Fico Fachriza. 

Bahkan kalau merunut ke belakang, ada banyak sekali nama-nama beken artis Tanah Air yang pernah terperosok ke lembah narkoba. Yang paling fenomenal, tertangkapnya aktris cantik Nia Ramadhani dan suaminya, Ardi Bakrie. 

Lalu apa penyebab kalangan selebriti mudah terjerumus dalam kubangan narkoba? Kemudahan akses dan ketersediaan dana merupakan salah satu penyebab para artis mudah terjerat narkoba. 

Selain itu, banyak artis yang mengalami masalah pribadi membuat narkoba menjadi pelarian untuk mendapatkan ketenangan semu. Jadwal syuting atau manggung yang ketat membuat mereka menjadikan narkoba sebagai penambah semangat. 

Pergaulan di dunia hiburan dengan kompetisi tinggi membuat sang artis ingin terus eksistensinya diakui oleh orang-orang di sekitarnya. Sehingga jika lingkungannya dekat dengan narkoba, maka sang artis akan sangat mudah terjerumus ke dalamnya.